Tokoh Tokoh-tokoh di dalam novel "Surat Kecil untuk Tuhan", adalah: Keke : tokoh utama ia adalah gadis yang cerdas kuat dan aktif. Ayah keke : Seorang ayah yang hebat bijaksana dan perhatian terhadap anaknya. Andi : Perhatian dan Penyayang. Pak iyus : ia adalah seorang yang setia pada keluarga keke. Baik, penyabar serta perhatian kepada keke.
Surat Kecil untuk Tuhan film 2011film Indonesia tahun 2011 karya Harris Nizam / From Wikipedia, the free encyclopedia Surat Kecil untuk Tuhan adalah film drama biografi Indonesia yang dirilis pada 7 Juli 2011 dengan disutradarai oleh Harris Nizam yang dibintangi oleh Dinda Hauw dan Alex Komang. Film ini diangkat dari kisah nyata dari novel best-seller yang berjudul sama. Film ini, seperti novelnya, bercerita tentang Gita Sesa Wanda Cantika, penderita kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia. Masing-masing Dinda Hauw dan Alex Komang mendapatkan nominasi Piala Citra untuk Aktris Terbaik dan Aktor Terbaik.Contohbuku catatan kelebihan dan kekurangan siswa; Novel surat kecil untuk tuhan menceritakan tentang perjuangan seorang gadis remaja dalam melawan penyakit kanker yang sangat ganas, yaitu rabdomiosarkoma (kanker jaringan lunak). Contoh format dokumen pengadaan langsung barang pe. Contoh buku catatan kelebihan dan kekurangan siswa;
Genre Drama Duration 125 menit Distributor Falcon Pictures Producer HB Naveen, Frederica Director Fajar Bustomi Writer Upi Cast Bunga Citra Lestari, Joe Taslim, Lukman Sardi, Aura Kasih, Bima Azriel, Izzati Khansa, Ben Joshua, Rifnu Wikana, Maudy Koesnaedi, Jeroen Lezer, Susan Bachtiar, Chew Kin Sinopsis Kisah pilu tentang kehidupan kakak beradik yatim piatu, Anton Bima Azriel dan Angel Izzati Khansa. Dimana keduanya terjebak dalam suatu sindikat yang memanfaatkan anak-anak terlantar untuk menjadi pengemis jalanan. Di usia mereka yang masih sangat kecil, mereka diperbudak untuk menjadi mesin uang tanpa kenal waktu. Keduanya tidak pernah mengenal indahnya masa kecil. Hingga satu peristiwa Angel mengalami kecelakaan di jalan raya. Ketika Angel sadar, ia sudah ditinggalkan seorang diri di rumah sakit. Dan sejak saat itulah Angel terpisahkan dengan Anton. Ia tidak pernah tahu lagi dimana keberadaan Abangnya.. 15 tahun berlalu, di Sydney, Australia. Berkat keluarga angkatnya yang baik hati, Angel Bunga Citra Lestari tumbuh menjadi perempuan cantik dan pandai. Ia berhasil mewujudkan mimpinya menjadi seorang Pengacara. Disana Angel bertemu dengan Martin Joe Taslim seorang dokter muda asal Indonesia yang baik hati dan membuatnya jatuh cinta. Hidupnya kini diliputi kebahagiaan. Tapi meski demikian Angel tetap dihantui oleh masa lalunya. Ia tidak pernah bisa berhenti memikirkan Anton. Ditengah hidupnya yang penuh kebahagiaan dan rencananya untuk menikah dengan Martin, Angel mengambil keputusan untuk kembali ke Jakarta untuk menyelesaikan dulu masa lalunya, mencari keberadaan sang Abang. Akankah Angel dan Anton bisa bertemu lagi setelah 15 tahun terpisah? Mengapa saya nonton Surat Kecil untuk Tuhan? Saya nonton film ini karena Mama ingin ke Bioskop dan menontonnya, apalagi ketika di sebuah acara televisi, Pak Habibie sempat berkata bahwa film ini bagus hingga membuatnya menangis. Jujur, Mama saya nggak nangis nonton film ini, tapi saya sebaliknya, saya nangis! Hehe, mungkin memang hati saya sesensitif hati Pak Habibie, hingga saya tersentuh oleh beberapa adegan film tersebut. Saya memilih menonton SKUT yang tayang pada pukul padahal saya dan Mama baru berangkat sehabis Asar dari rumah, bayangan saya sih waktunya masih cukup, karena lokasi XXI di Jogja City Mall Jogja sangat dekat dengan rumah saya. Eh tapi ternyata saat sampai di lokasi, antrian tiketnya bo, cukup panjang. Alhamdulillah masih kebagian kursi, dan film juga belum lama mulai. Surat Kecil untuk Tuhan Review Oke, dari kacamata penikmat film, awal film Surat Kecil untuk Tuhan cukup membuat saya tersentak, karena kami disuguhkan adegan kekerasan dalam rumah tangga, padahal di depan saya ada anak-anak yang ikut nonton film bersama orangtuanya, entahlah kategori film ini semua umur atau tidak. Baca juga Budaya Sensor Mandiri dimulai dari Keluarga Lalu adegan berikutnya, mengingatkan saya pada film India Slumdog Millionaire, meski kalau saya bandingkan, jelas jauh, karena suasana pemanfaatan anak-anak jalanan untuk mengamen lebih mengerikan di film Slumdog. Mungkin memang makna film yang ingin diangkat berbeda, karena genre drama terasa kental di film Surat Kecil untuk Tuhan. Baca juga Review Film Bulan Terbelah di Langit Amerika Satu hal yang saya garis bawahi, akting pemeran Anton yaitu Bima Azriel kece badai! Heran ya, zaman sekarang anak kecil aja aktingnya bisa bagus gini, hehe. Kalau BCL dan Joe Taslim sih nggak usah ditanya, meski saya lebih senang Mas Joe main film laga. Di film SKUT penampakan Mas Joe dan karakternya memang dibuat lebih matang serta terlihat seperti family man yang sayang anak-anak gitu. Untuk karakter yang dibawakan Lukman Sardi, hmm menurut saya kurang menantang bagi beliauD. Ada beberapa hal yang sedikit terasa janggal, seperti tempat kerja Angel yang kok Indonesia banget. Bayangan saya soal law firm di Australia kan bakal keren, lha kok pas di kantor ternyata pegawai selain Angel merupakan orang Indonesia juga, dan kasus yang ditangani mereka adalah kasus pekerja Indonesia, serta ada juga kasus kekerasan pada wanita Indonesia. Oke, saya asumsikan ini law firm kayak komisi perlindungan WNI gitu kah? Lalu saat bertemu dengan Martin, yang merupakan dokter jantung, yang akhirnya mengajak Angel menikah, kok ya ada darah Indonesianya juga. Kenapa bukan orang asli Australia sekalian aja? Hmm, ini semacam mempertanyakan takdir, dari sekian banyak laki-laki di dunia ini, kok ya jodoh saya teman SMA saya ya? Haha, padahal zaman SMA nggak kenal, apakah dunia selebar daun kelor? Ataukah memang yang namanya takdir dalam kehidupan nyata pun kadang nggak bisa di pikir dengan logika? Anyway, selama hampir 1,5 jam pertama, saya merasa alur film ini cukup lambat, hingga membuat saya bolak-balik ngecek hp dan wa grup, hoho, tapi kalau Mama saya sih terlihat menikmati filmnya. Dari kacamata saya, konflik film tersebut juga kurang complicated, kurang lah untuk sebuah film. Tapi semakin ke belakang, ada beberapa poin positif yang bisa diambil dari film ini, yaitu 1. Membuat saya menyadari arti syukur Bersyukur karena bisa hidup di keluarga yang utuh, bersyukur bisa mempunyai masa kecil yang menyenangkan, bersyukur lahir dalam keadaan sehat, dan sebagainya. Film ini membuat akan membuat teman-teman merasa nggak pantas mengeluh, karena di luar sana masih banyak yang hidupnya nggak senyaman teman-teman. Dalam film Surat Kecil untuk Tuhan, Martin kecil mempunyai penyakit jantung yang membuatnya tidak dapat hidup normal, hingga akhirnya Martin kecil berhasil bertahan hidup dengan transplantasi jantung, dan hal tersebut membuatnya lebih menghargai hidup, sekecil apapun kebahagiaan yang didapat. Martin memutuskan menjadi dokter jantung, agar dapat menolong anak-anak lain yang seperti dia. See the point? Wujud rasa syukur bisa dengan cara membantu orang lain, atau dengan jalan melakukan yang terbaik sesuai dengan peran kita masing-masing di dunia ini. 2. Membuat saya berpikir soal trafficking anak, pemanfaatan anak jalanan, hingga jual-beli organ ilegal Isu ini memang bukan merupakan permasalahan baru di Indonesia. Masih ingat nggak saat publik dihebohkan foto anak-anak yang terikat tangannya? Kabarnya anak-anak tersebut merupakan korban penculikan yang organ tubuhnya akan di ambil. Mengerikan sekali bukan? Saya sih nggak terlalu tahu faktanya, tapi memang pasti ada mafia anak yang menghalalkan segala cara demi uang dan uang. Kalau di film ini, Om Rudi Lukman Sardi punya masa lalu yang hidup dalam kemiskinan sehingga dia menjadi jahat, para pelaku trafficking di dunia nyata mungkin punya alasan yang kurang lebih sama. Entah mengapa, saya jadi ingat teman saya yang dulu juga hidup dalam kemiskinan hingga pernah menjadi TKI, dan sekarang dia berjuang di ranah pendidikan anak-anak para petani, karena menurutnya, pendidikan adalah jalan untuk memutus rantai kemiskinan. Somehow, jalan ini kelak dapat juga memutus rantai kriminalitas. Ah, saya jadi banyak merenung soal ini, karena bukan hanya tugas polisi saja untuk menangkap para penjahat, namun alangkah lebih baiknya, jika teman-teman dapat melakukan upaya preventif, ya salah satunya dengan menyediakan pendidikan terbaik untuk anak-anak kurang mampu, anak jalanan, dan sebagainya. Kalau teman-teman bisa berperan di jalan ini, maka lakukanlah, bisa dengan menjadi orangtua asuh, memberi donasi beasiswa bagi anak tidak mampu, menjadi relawan pengajar, bahkan menjadi sosiopreneur seperti teman saya. Saya yakin, banyak pembaca blog ini, khususnya tulisan ini, yang bisa berperan untuk memberantas kriminalitas, lewat jalan pendidikan yang layak bagi anak-anak tersebut. Maaf ya, review saya jadi berat, mumpung pas nih temanya bahas beginian 😀 3. Mau mengakui kesalahan dan menyuarakan kebenaran Ada beberapa adegan yang menggambarkan kegalauan hati tokoh di film Surat Kecil untuk Tuhan, yaitu saat akan memutuskan suatu langkah baik, tetapi akan memberi efek negatif bagi diri sendiri. Bang Asep yang berani menjadi saksi meski dia tetap akan dipenjara, Ningsih yang mau menjadi saksi, meski harus mengungkapkan masa lalunya yang kelam, merupakan contoh bahwa ada orang berani menebus kesalahannya, bahkan ada yang rela membuka luka lama, demi menyuarakan kebenaran. Semoga saya dan teman-teman semua juga seperti itu ya. Hal ini berlaku untuk semua sendi kehidupan soalnya, beranilah menyatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Beranilah menyuarakan yang baik itu baik, dan yang tidak baik ya tidak baik, meski teman-teman dianggap aneh, atau akan menerima perlakuan negatif karena keputusan tersebut. 4. Belajar ikhlas menerima takdir Takdir, sebuah ketentuan yang tak bisa kita elakkan. Berbeda dengan nasib, dapat kita usahakan dengan ikhtiar dan doa terbaik. Takdir Angel Bunga Lestari di film ini, tak dapat dia elakkan, meski hati terasa sakit dan sedih. Begitu juga takdirnya bertemu Martin, yang ternyata ***….. Spolier alert. Angel tentu saja membuat penyangkalan dan awalnya tidak rela terhadap takdirnya, tapi pada akhirnya, hanya keikhlasan lah yang dapat membuatnya hidup bahagia. Sama seperti yang kerap saya dan teman-teman hadapi di dunia nyata, kadang takdir tampak tak baik, tapi percayalah selalu ada hikmah dibaliknya. Baca juga Finding Sory in Finding Dory Yang Unik di Film Surat Kecil untuk Tuhan 1. Joe Taslim berperan sebagai dokter Kaget aja waktu aktor yang memerankan tokoh ini adalah Joe Taslim. Seperti saya tulis di atas, Mas Joe terkenal dengan film laganya, otomatis kalau main film drama jadi gimana gitu. Tapi menurut saya sih aktingnya oke, tergambar jelas di matanya bahwa Martin merupakan dokter yang humble, tulus, dan berdedikasi tinggi karena motivasinya menjadi dokter begitu personal. Sebagai pribadi, tokoh Martin yang diperankan Joe Taslim juga cukup sukses membuat saya merinding ih bisa ya Mas Joe akting sedih gitu, hehe. Dua jempol deh! 2. Lagu anak-anak versi choir membuat film terasa lebih hidup Memasukkan lagu anak-anak versi choir atau paduan suara membuat film ini memiliki nilai lebih yang unik. Kesan drama, kesedihan, dan perjuangannya jadi dapet banget gitu. Apalagi lagu terakhir yang jadi penutup adegan film, duh benar-benar membuat saya meleleh. Teman-teman kudu menghayati setiap lagu choirnya deh, dijamin jadi merenung kayak sayaD Meski saya menangis saat nonton Surat Kecil untuk Tuhan, tapi nggak sampai harus bawa tisu kok. Cocok kalau mau nonton sama Mama, Bapak, atau Nenek, karena cerita Surat Kecil untuk Tuhan sederhana dan mudah dicerna, serta banyak nilai-nilai kebaikan di film ini. Semoga review ini dapat membantu teman-teman untuk ikut mendukung perfilman Indonesia ya. Oh ya, zaman serba digital gini saya lebih sering pesan tiket online. Teman-teman sudah tahu kalau ada 6 cara pesan tiket bioskop online? Biasanya pada pesan tiket dimana? Visited 761 times, 1 visits today
13102019Surat Kecil untuk Tuhan film dapat mengacu pada beberapa hal berikut. ringkasan secara garis besar isi novel tersebut kemudian dilanjutkan dengan menilai novel tersebut dengan menampilkan kekurangan dan kelebihannya serta mengulas manfaat novel. Fakta menarik tentang penembakan dan film. Untuk film tahun 2017 lihat Surat Kecil
"Harusnya sosok kecil itu tak perlu hadir begitu jelas, terlalu membuka twist nya untuk saya" Akhirnya saya kembali mengunjungi bioskop! Film arahan Fajar Bustomi ini berhasil membuat mata saya terbuka akan permasalahan anak jalanan, khususnya di ibu kota, betapa keras nya perjuangan mereka hingga tak ada pilihan yang bisa mereka ambil membuat 'jalanan' yang menjadi latar peristiwa sebagian besar film ini begitu artistik, sinematografi dalam film ini begitu memukau, tata kamera dan lampu yang begitu artistik meskipun permainan warna atau pun penggunaan filter di part awal film menurut saya terlalu berlebihan, mungkin seperti itulah yang biasa dilakukan Falcon Pictures selaku rumah produksi film yang dipastikan tayang 25 Juni 2017 ini. Saat berniat menyaksikan sebuah film, hal pertama yang saya lihat adalah poster nya, jujur, ketika melihat poster film Surat Kecil Untuk Tuhan ini saya seperti telah membaca cerita lengkap di novelnya, kesedihan yang digambarkan para pemain utama dalam film melalui poster terlalu terbuka, saya bahkan tak bisa melihat kesenangan selain warna biru dalam poster, namun ternyata saya salah, bisa dibilang saya terjebak dalam poster ini, film yang diangkat dari novel berjudul sama ini justru mengajak kita ikut masuk dalam ceritanya secara terstruktur dan rapih sekali, semua dibuat jelas dengan hubungan sebab-akibat yang cukup jelas. Awal film, perhatian kita akan langsung tertuju pada miris nya kehidupan Angle Izzati Khansa dan Anton Bima Azriel yang benar-benar berhasil membuat pondasi alur cerita film ini begitu kuat, saya berpikir mereka hanyalah selingan saja dan sedikit tampil, tapi nyata nya tidak, hingga part akhir sosok mereka berdua tetap hadir sebagai penguat cerita dengan akting yang sangat menjanjikan. Sayangnya, saya punya sedikit catatan yang membuat film ini terkesan 'berat' mengingat ini film kategori keluarga dan akan disaksikan juga oleh anak-anak, yaitu bagaimana semua aspek kesedihan yang dipadukan terlalu berlebihan, too much menurut saya saat hujan, ditambah isak tangis, kemudian musik, bahkan tak hanya sekali musik itu hadir dan selalu hadir di bagian yang sedih-sedih, mungkin tujuannya untuk semakin membuat sisi sedih dalam film ini semakin dalam, namun menurut saya sesuatu yang terllau berlebih justru membuat kurang bisa dinikmati. Paruh kedua, film diambil alih oleh sosok Angle Dewasa Bunga Citra Lestari yang berhasil menggiring penonton memasuki konflik yang semakin menegangkan, semakin pintar film ini memainkan emosi saya, dan musik nya pun berkurang, namun penggantian scene yang disispkan cityscape dan timelapse justru yang sedikit mengganggu, saya rasa jika dihilangkan tak akan merubah jalannya cerita yang rapih ini. Saya belum membaca novelnya, jadi saya tak tahu jalan cerita pastinya bagaimana meskipun saya bilang di awal kalau semua seakan tertebak dengan mudahnya, namun dialog yang dibuat oleh Upi Avianto ini patut diacungi jempol saat membuat semuanya seakan memiliki nyawa tersendiri, saya suka percakapan yang menyenangkan antara Angle dan Martin Joe Taslim, juga bagaimana Asep Teuku Rifnu Wikana memutar kata dan membuat film ini semakin lama, dan saat Ningsih Aura Kasih membuat dialog part akhir begitu menengangkan, semua pemain bekerja begitu baik untuk film berdurasi 107 menit ini menjadi tak bosan untuk diikuti. Tadi saya bilang kurang suka musik nya yang terlalu berlebihan, namun berbeda dengan soundtrack dalam film ini yang dibuat begitu grande dengan menggunakan paduan suara ana-anak, penempatannya pun tepat, hampir disemua adegan yang memang butuh penguat suasana dan berkesan, remake lagu anak-anak dalam film ini begitu Film Surat Kecil Untuk Tuhan adalah salah satu dari 4 film yang akan 'berebut' penotnon para tanggal 25 Juni 2017 menyambut lebaran nanti, namun film ini memiliki satu kelebihan, kritik sosial yang diangkat begitu rapih terbungkus dan jelas dipaparkan, bagaimaan kerasnya kehidupan anak jalanan yang tak punya pilihan, dan juga pandangan mereka yang hanya duduk di dalam mobil menyaksikan pejuang jalan itu bekerja, miris memang, namun seperti itulah yang terjadi. Penasaran? ingat! 25 Juni 2017 Judul Film Surat Kecil Untuk Tuhan Fajar Bustomi Penulis Upi Avianto Produksi Falcon Pictures Bunga Citra Lestari Joe Taslim Bima Azriel Izzati Khansa Teuki Rifnu Wikana Lukman Sardi Aura Kasih Ben JoshuaBahasaIndonesia. Pecah panggung. Rp 26,4 bilion. Surat Kecil untuk Tuhan merupakan filem drama Indonesia yang mula ditayangkan pada 25 Jun 2017. Filem ini diarahkan oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Bunga Citra Lestari dan Joe Taslim . Surat Kecil Untuk Tuhan menjadi film pembuka Falcon Pictures di tahun 2017. Diadaptasi dari novel karya Agnes Davonar, untuk skenarionya ditulis oleh Upi Avianto yang tahun lalu menggarap My Stupid Boss. Film drama ini digarap oleh Fajar Bustomi dan dibintangi Bunga Citra Lestari dan Joe Taslim. Surat Kecil Untuk Tuhan menceritakan kisah Anton dan Angel, kakak-beradik yatim piatu yang harus menjadi anak jalanan dan terjebak dalam suatu sindikat yang memanfaatkan anak-anak terlantar untuk menjadi pengemis jalanan. Di usia mereka yang masih sangat kecil, mereka diperbudak untuk menjadi mesin uang. Keduanya tak pernah mengenal indahnya masa kecil. Hingga satu peristiwa terjadi, Angel mengalami kecelakaan di jalan raya. Ketika Angel sadar, ia sudah ditinggal seorang diri di rumah sakit. Dan sejak saat itulah Angel terpisahkan dengan Anton. Ia tidak pernah tahu lagi di mana keberadaan sang kakak. 15 tahun berlalu, di Sydney, Australia. Berkat keluarga angkatnya, Angel tumbuh dewasa dan berhasil mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengacara. Di sana Angel bertemu dengan Martin, seorang dokter muda yang membuatnya jatuh cinta. Walau hidupnya sempurna, Angel tetap dihantui oleh masa lalunya. Ia tidak pernah bisa berhenti memikirkan Anton. Di tengah hidupnya yang penuh kebahagiaan dan rencananya untuk menikah dengan Martin, Angel mengambil keputusan kembali ke Jakarta untuk mencari keberadaan sang kakak. Akankah Angel dan Anton bisa bertemu lagi setelah 15 tahun terpisah? Film dibuka dengan kisah haru Angel dan Anton, mulai dari di tempat bibinya disiksa pamannya hingga kabur ke jalanan dan ditemukan oleh Om Rudi yang ingin menampung mereka. Dengan color grading yang konsisten mendung di awal, kisah pilu kakak-beradik ini makin terasa. Gongnya ketika Angel tertabrak mobil dan harus dilarikan ke rumah sakit. Izzati Khanza cukup menjiwai perannya sebagai Angel kecil, pujian utama tentunya disematkan pada perjuangan sang kakak alias Anton yang diperankan Bima Azriel. Chemistry mereka terlihat solid dan pastinya sukses membuat banjir air mata. Move on, Angel dewasa diperankan oleh Bunga Citra Lestari yang beradu akting dengan aktor laga Joe Taslim sebagai kekasihnya, Martin. Sebagai pemain utama, sayangnya mereka berdua kurang begitu klop. Kemesraan Angel dan Martin terasa agak kaku dan kisah cinta mereka dihadirkan hanya sebagai pelengkap semata. BCL tampak kurang mampu melebur dalam karakter Angel, sehingga ia terlihat seperti sedang memerankan dirinya sendiri. Justru yang mencuri perhatian adalah pemain pendukungnya, Lukman Sardi sebagai Om Rudi, bos anak-anak jalanan. Tak bisa dipungkiri Lukman sukses menjadi karakter yang bengis dan mengesalkan di film ini. Kejutan terbesar datang dari Aura Kasih yang memerankan Ningsih, salah satu anak asuh Om Rudi. Tidak disangka penyanyi seksi ini sanggup memerankan tokoh kunci yang memiliki trauma masa lalu. Karakter Ningsih juga turut didukung oleh penampilan apik dari Rifnu Wikana sebagai Asep, anak buah Om Rudi. Ningsih dan Asep justru memiliki chemistry yang lebih memikat ketimbang Angel dan Martin. Selain itu, salah satu kekuatan Surat Kecil Untuk Tuhan adalah musik scoringnya. Paduan suara Purwacaraka yang menyanyikan lagu-lagu anak dengan iringan orkestra membuat kita makin terhanyut akan kisah haru Anton dan Angel. Dari segi cerita, Fajar Bustomi konsisten membuat kita haru di setiap momen. Meski begitu, film ini juga menyisipkan bumbu crime-thriller yang seru sehingga penonton tak melulu bersedih di sepanjang filmnya. So far, Surat Kecil Untuk Tuhan bisa menjadi pilihan tontonan di Lebaran 2017 dengan pesan moral yang bagus. amu bisa ajak keluarga, anak, keponakan, teman bahkan gebetan kamu. Beli tiket Surat Kecil Untuk Tuhan di sini. Tonton trailernya di bawah ini Penulis Tri Wahyudi & Triska Sarwono Baca juga Daftar Film Indonesia Tayang Lebaran 2017 Review Film Mampukah Jailangkung Selegit Jelangkung? Post navigation
Disampingberbagai kekurangan yang terdapat dalam film, benar-benar dapat disingkirkan dengan epiknya alur cerita dan kisah yang banyak mengandung nilai moral dan pelajaran hidup untuk tidak memanfaatkan orang lemah, larangan perdagangan organ tubuh manusia, tindakan kekerasan dan pelecehan seksual yang masih marak terjadi di berbagai wilayah di beberapa negara.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Surat Kecil Untuk Tuhan adalah sebuah novel yang cukup laris di pasaran. Selain novel itu terinspirasi dari kisah nyata, juga cara pengemasnyapun cukup menarik. Disini saya akan sedikit memberikan pendapat atau kritikan pada film Surat Kecil Untuk Tuhan yang telah saya lihat sebelumnya. Pasti semua orang didunia ini punya pandangan yang berbeda terhadap apapun yang pernah di lihatnya. Apalagi sebuah perbandingan antara membaca novel atau menonton film yang diangkat dari sebuah novel ataupun naskah drama. Jika pena adalah segenap kemampuan seorang pengarang dalam menuangkan sebuah ide pemikiranya, maka dalam sebuah film yang menjadi alat daya ungkap adalah pemeran dan ketajaman dari kamera untuk mengambil gambar yang terbaik yang perlu dilakukan oleh seorang film maupun membaca novel Surat Kecil Untuk Tuhan, menurut saya itu sama saja. Hal yang membedakan dari kedua itu adalah bagaimana daya tangkap seseorang terhadap sesuatu. jika kemampuan seseorang pada audio-visual, maka lebih baik menonton filmnya. Namun, jika kemampuan seseorang dalam berimajinasi, maka sebaiknya membaca novelnya. Saya merasa punya kecenderungan dalam audio-visual, maka saya memilih menonton filmnya dibanding membaca novelnya Jadi saya akan banyak mengambil pemaknaan dari apa yang telah saya lihat dan dengar dalam film Kecil Untuk Tuhan merupakan film yang menarik untuk ditonton. karena dalam film tersebut dari awal sampai akhir penonton disuguhkan pada keinginan Keke, pemeran utamanya, untuk terus bertahan dan penuh kesabaran dalam menghadapi kanker ganas yang dideritanya. Walaupun dalam beberapa waktu Dia merasa tidak menerima dengan penyakit yang dideritanya. Kesabaran menjadi hal penting karena dengan sabar seseorang selalu bisa bernegosiasi dengan waktu. Seseorang akan menjadi penyabar jika dia mengetahui kepribadianya dengan baik. Introspeksi diri harus terus dilakukan karena itu tidak pernah selesai. Keke dalam pembuka film itu begitu kagum dan tertarik pada beberapa tokoh yang mempengaruhi dunia ini. Misalnya Platon, Aristoteles, Enstein dan yang lainnya. Dari apa yang dia katakan sudah tentu setidaknya dia tahu sedikit atau pernah membaca apa yang para pemikir besar itu utarakan. Dan satu hal yang selalu pemikir-pemikir besar sering lakukan adalah upaya mengetahui kediriannya. Mengintrospeksi diri berarti dia menghadirkan dirinya dengan ruang dan waktu tertentu dan pada saat yang sama. Yang patut diikuti lainnya adalah menulis. Banyak hal yang terjadi dalam keseharian, namun karena keseharian itu selalu berubah dan terus terganti dengan berjalannya waktu, maka seseorang punya kebiasaan untuk lupa. Wajar seorang manusia ,dimana tempatnya lupa. Karena hidup terus berjalan dan tidak berhenti. Tapi kecenderungan kita hanya mengikuti hidup. Sebagian besar seseorang menjadi lupa akan apa yang telah dilaluinya. Menulis menjadi penting karena dengan itu bisa mengingatkan kita dengan apa yang telah terjadi sebelumnya. Mengapa kita bisa mengenal orang-orang dari masalalu? Semua itu hanya bisa terjadi karena ada tulisan. Karena tulisan bisa berbagi perasaan maupun harapan, yang menjadi alat yang paling efektif dalam menyampaikan suatu gagasan atau pemikiran tertentu. Kita bisa mengenal para tokoh-tokoh besar yang dahulu karena ada yang menulis. Sehingga menulis menjadi sesuatu yang begitu berharga, karena itu adalah alat komunikasi yang efektif. Surat Kecil Untuk Tuhan adalah sebuah harapan yang ingin disampaikan Keke kepada Tuhan. Kita semua mungkin tahu Tuhan maha segalanya. Namun, lagi-lagi menulis menjadi alat seseorang untuk mengimplementasikan yang pernah di laluinya. Tulisan menjadi begitu berharga dengan sentuhan ketulusan dan tanpa ada kebohongan di dalamnya. Dari film itu kita bisa melihat, bahwa menulis merupakan sesuatu yang wajib bagi Keke. Misalnya, menulis apa yang telah terjadi. Surat Kecil Untuk Tuhan merupakan suatu tulisan yang baik dengan mengirimkan pesan kepada pencipta ada alasan untuk tidak menulis, dalam keadaan apapun. Itu yang selalu saya ingat dari menonton film itu. Seperti Keke sebelum meninggal dia masih meminta pena untuk menuliskan apa yang terbaik menurutnya, untuk keluarganya. Dengan menulis kita bisa mengakhiri masalalu untuk hari ini. Jadi kita tidak pernah hidup pada masa lalu. Keberadaan masa lalu hanyalah untuk menegaskan bahwa kita ada hari ini. Film Surat Kecil Untuk Tuhan adalah upaya untuk mendorong seluruh anak bangsa ini untuk rajin menulis. Film ini mengajak seseorang untuk melihat, ternyata masih ada orang yang mengabdikan diri pada kebaikan, kejujuran, pada sebuah usaha terus belajar walaupun pada akhirnya ketika pena mengeluarkan tinta sampai akhir apa yang telah saya jelaskan ini hanyalah sedikit mengulas dari tokoh atau pemaknaan dari film ini. Mohon maaf jika masih banyak kekeliruan dalam menulis maupun menyampaikannya, karena setiap orang mempunyai pandangan tersendiri dalam menganalisa sebuah kejadian yang pernah mereka lihat maupun alami. Mungkin cukup ini yang bisa saya sampaikan dalam mengkritik film yang telah saya tonton. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
SuratKecil Untuk Tuhan merupakan film yang menarik untuk ditonton. karena dalam film tersebut dari awal sampai akhir penonton disuguhkan pada keinginan Keke, pemeran utamanya, untuk terus bertahan dan penuh kesabaran dalam menghadapi kanker ganas yang dideritanya. Walaupun dalam beberapa waktu Dia merasa tidak menerima dengan penyakit yang
WARTA KOTA, TANAHABANG - Kesempatan untuk bermain dalam film 'Surat Kecil Untuk Tuhan' memberikan tantangan tersendiri Aura Kasih 30. Menurutnya film yang disutradarai Fajar Bustomi berbeda dari film kebanyakan saat ini. "Bedanya mungkin di era sekarang sudah jarang banget film yang ngangkat soal sosial, anak-anak, eksploitasi anak," ujarnya saat berada di acara gala premiere film 'Surat Kecil Untuk Tuhan' di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa 20/6. Mantan kekasih Glenn Fredly itu pun mengaku tertantang bermain dalam film tersebut. "Aku lihat selain ceritanya bagus dan filmnya berkualitas, banyak banget pesan moral yang didapat dari film ini untuk penonton," ucapnya. Apalagi menurutnya sekarang ini ada banyak orang yang mulai meninggalkan rasa kemanusiaan. Sehingga diharapkan kehadiran film 'Surat Kecil Untuk Tuhan' mampu menggugah rasa empati masyarakat. "Pada zaman sekarang orang sudah lupa dengan rasa kemanusiaan. Orang banyak yang tidak peduli dan memikirkan diri sendiri, selfish. Film ini mengajarkan kita untuk berempati, peduli terhadap sesama dan semoga bisa membangkitkan lagi rasa kemanusiaan," katanya. Dalam film 'Surat Kecil Untuk Tuhan' Aura Kasih berperan sebagai Ningsih, teman masa kecil Angel Bunga Citra Lestari semasa di rumah penampungan untuk anak jalanan.
SuratKecil Untuk Tuhan (2017) - Hallo sahabat Indo Film, Pada Film yang akan anda lihat kali ini dengan judul Surat Kecil Untuk Tuhan (2017), kami telah mempersiapkan Film ini dengan baik untuk anda nikmati dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Film drama, Film indonesia, yang kami posting ini dapat anda pahami. baiklah, selamat menikmati.
.